Sunday, January 27, 2013

SELINGKUH ITU ?_ SELINGAN KELUARGA UTUH? APA SELINGAN KELUARGA RUNTUH ?


SELINGKUH ITU ?_ SELINGAN KELUARGA UTUH? APA SELINGAN KELUARGA RUNTUH ?


Kali ini admin akan sedikit share dan membagi pengalaman tentang apa arti Perselingkuhan, dulu memang kata Kata perselingkuhan di anggap tabu oleh sebagian masyarakat tapi kini kata kata ini menjadi biasa dan familiar di kalangan masyarakat, SeIingkuh bagi sebagian besar orang merupakan kata lain dari “Selingan Indah Keluarga Utuh atau bisa jadi Selingan Indah keluarga Runtuh”. Tulisan ini merupakan sebuah renungan dan bahan pertimbangan untuk menjawab pertanyaan apakah suatu hubungan akan dapat tetap dipertahankan secara utuh ataukah justru terpaksa dibubarkan atau diruntuhkan karena tidak ada jalan keluar lainnya setelah perselingkuhan terjadi? Inilah teori dalam suatu hubungan,,,,,

Kita sering berpikir bahwa ketidakjujuran dan ketidaksetiaan dalam berhubungan untuk membangun suatu komitmen hanya terjadi pada orang lain dan tidak mungkin terjadi pada diri kita sendiri. Seharusnya Janji atau komitmen yang diucapkan membangun suatu hubungan asmara harus selalu diingat, dijaga dan merupakan sebuah pegangan untuk menyelesaikan segala masalah dan persoalan yang timbul dalam bahtera cinta ,dalam keadaan susah dan atau senang, dalam keadaan sakit atau sehat. Tidak peduli apa yang terjadi dalam kehidupannya perlu dijaga dengan baik dan sesempurna mungkin oleh kedua pihak.
Inilah arti sebuah hubungan asmara, Namun di dalam praktek sehari-hari, tidaklah mudah dijalankan karena rasa sakit hati dan kebingungan yang dialami sangat hebat dampaknya tidak baik terhadap pribadi/individu tersebut maupun terhadap relasi/hubungan yang telah sekian lama dibangun. Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan atau mengakhiri perselingkuhan justru bisa dianggap bomerang bagi pasangannya.
Disini admin akan membahas tentang apa yang terjadi dalam perselingkuhan itu sendiri serta kemungkinan jalan penyelesaian setelah perselingkuhan terjadi.
APA YANG TERJADI DALAM PERSELINGKUHAN
Perselingkuhan adalah suatu perbuatan melampaui “batas” dalam sebuah hubungan asmara yang telah terikat dengan sebuah komitmen. Dalam sebuah perselingkuhan, ada orang lain yang baik dengan sengaja maupun tidak sengaja diundang atau dibiarkan untuk masuk ke dalam batas-batas ikatan hubungan asmara antara dua belah pihak yang menjalani. Sampai sejauh mana “batas-batas” ikatan hubungan asmara tersebut harus dijaga, hal ini sangat relatif bagi setiap individu, seseorang berpendapat: “kalau hanya sebatas melirik, memberikan signal kepada lawan jenisnya, sms, telfon, chating, pegangan tangan  dan jalan bareng makan nasi goreng bareng plus ngantar pulang kerumah,,,,, to gak papa kok”, namun belum tentu pasangannya beranggapan sama seperti itu.
Perbuatan yang disebut diatas merupakan perbuatan yang seharusnya hanya ditujukan kepada pasangannya, jika dibagikan kepada orang lain, maka dianggap sebagai perbuatan “bermain api”. Semakin seseorang menghormati dan menjaga hubungan asmaranya yang ia bangun, sebenarnya semakin besar nilainya yang perlu dijunjung tinggi dan dibangun dalam ikatan suci.
Perselingkuhan sebagai kompensasi untuk mengisi kekurangan, biasanya diawali dengan ketidaksetiaan kepada pasangan sebagai kompensasi untuk mengisi kekurangan atau ketidakpuasan dalam hal misalnya pasangannya kurang bisa diajak untuk berkomunikasi atau bertukar pendapat, kurang menghormati pendapatnya, kurang pandai menganalisa suatu kejadian, kurang pandai memberikan masukan dalam mengatasi sebuah masalah dalam hubungan, kurang mendapat perhatian dari pasangannya, kurang menghormati perilaku dan kebiasaan, kurang mendapat penghargaan atas usaha yang telah dilakukan bahkan selalu dicemooh atau dihina sehingga merasa disepelekan karena usahanya tidak pernah dianggap berhasil. atau bisa jadi melakukannya karena pasangannya fisiknya kurang bagus,,,,
Kalau boleh saya mengungkapkan sebenarnya Perselingkuhan merupakan perbuatan egois seorang individu yang hanya mementingkan kebutuhannya sendiri, tanpa memperhitungkan perasaan pasangannya sama sekali; merupakan perbuatan tidak dewasa dan kurangnya tanggung-jawab; perbuatan kurang bisa menahan diri dari dorongan hatinya untuk mendapatkan kenikmatan tertentu (uang, kesenangan, seks, perhatian, kata-kata indah, kebebasan, kebahagiaan dlsb).
Kadang pula perselingkuhan hanya dilakukan dengan satu kali saja atau justru hubungan cinta yang berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama dengan orang lain yang bukan pasangannya. Tidak jarang pula terjadi bahwa seseorang yang setia ini tidak mengetahui bahwa pasangannya telah melakukan perselingkuhan, baru belakangan ia ketahui setelah ditemukan fakta-fakta dan pembuktian-pembukti an yang tadinya sama sekali tidak pernah diduganya; pada saat itu, terasa dunianya runtuh. Seakan akan raga dan jiwa ini terhempas dari langit ketujuh,,,,, sakitnya tak dapat di ungkapkan dengan kata kata bahkan dengan bait puisi terindahpun.
AKIBAT PERSELINGKUHAN
Sebuah hubungan asmara merupakan suatu pengorbanan yang sedikit demi sedikit dibangun dan diinvestasikan. Bukan hanya materi semata-mata yang dibangun tetapi juga segala usaha, kebiasaan, perasaan, pengertian, kepercayaan yang dikorbankan dan dibangun dari nol. Sudah merupakan kebutuhan dasar pribadi seorang manusia bahwa dirinya menjadi tempat utama bagi pasangannya untuk curhat, untuk membicarakan hal-hal yang sangat penting dan confidential (rahasia dan sangat pribadi), untuk memecahkan segala persoalan secara bersama, untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh tanpa ragu-ragu dan malu-malu bahwa akan dicemohkan oleh pasangannya tersebut.
Jadi dalam sebuah hubungan perkawinan yang sehat sangat penting didasari filosofi bahwa seseorang sebagai pribadi/individu memegang peranan penting dan tempat pertama bagi pasangan masing-masing dengan mengesampingkan peran individu lainnya sebagai orang luar dalam kehidupan membina hubungan asmara. Dengan kata lain, hubungan asmara sangat khusus /ekslusif hanya berlaku untuk keduanya dan tidak ada tempat bagi orang ketiga.
Jangan sampai secara tiba-tiba keadaan ini berubah akibat peselingkuhan, terjadilah benturan-benturan dan situasinya menjadi tidak pasti lagi dalam ikatan asmara ini. Mulailah timbul pertanyaaan- pertanyaan seperti “Apakah saya masih punya arti dalam kehidupanmu? , kamu pikir siapa kamu ini, bisa memperlakukan saya semena-mena seperti itu, apa artinya semua yang telah saya korbankan untuk mu?, dan apa saya masih bisa mempercayai kamu?”.
Perselingkuhan mempunyai dampak psikologis yang sangat negatif dan sangat menyakitkan yang pernah dirasakan seorang individu dewasa. Mempunyai peringkat kedua setelah kesedihan akibat meninggalnya orang tua
Dampak psikologis ini akibat hilangnya harga diri, rasa hormat, rasa aman, kenyamanan dan kepercayaan yang telah bertahun-tahun dibangun serta rasa dilecehkan oleh pasangannya yang bersekongkol dengan orang ketiga. Tentu saja Perselingkuhan dirasakan bebeda-beda oleh setiap individu perorangan sebagai pasangan yang setia atau bukan pelaku perselingkuhan. Seseorang memandang bahwa perselingkuhan merupakan hal yang bisa dimaafkan, namun bagi sebagian orang merupakan perbuatan yang tidak mungkin dimaafkan, karena sesuatu miliknya yang berharga telah dicuri oleh orang ketiga dan tidak pernah bisa dikembalikan lagi.
Hubungan yang retak tidak mungkin menjadi utuh kembali. Bagi sebagian orang, perselingkuhan dianggap sebagai sebuah pesan kepada pasangannya bahwa pasangan masing-masing harus memperbaiki hubungan yang ada.
Signal-signal/ tanda-tanda biasa yang disampaikan oleh para pasangan masing-masing ini selalu dikesampingkan karena itu dengan membuktikan bahwa dirinya masih menarik untuk orang lain selain pasangannya akan membuka mata / membangunkan pasangannya bahwa yang mereka miliki perlu benar-benar dipelihara/dijaga dan bukan untuk disepelekan. Namun perlu ditegaskan bahwa Cinta bukan suatu upah atau imbalan bagi seseorang yang telah melakukan perbuatan sesuai kehendak pasangannya. Justru Cinta harus ditanam dan dipupuk sejak dan bahkan cinta ini berkembang dan memberikan hasil /panen yang dapat dituai.
MENGAMBIL SIKAP SETELAH PERSELINGKUHAN
Suatu hal yang penting adalah kita harus mengambil sikap atau menentukan jalan mana yang harus dipilih. Apakah hubungan ini masih dapat dilanjutkan atau tidak?. Apakah masing-masing memberikan kesempatan kepada pasangannya untuk mempertahankan keutuhan hubungan yang telah dibangun dengan komitmen atau rela menjadi runtuh?. Jika keutuhan hubungan yang dipilih, perlu dibuat komitmen diantara pasangan, tentu pembuatan komitmen ini bisa dibantu dengan cara konsultasi keluarga.
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN HUBUNGAN ASMARA
Memperbaiki keadaan bukan suatu hal yang mudah dijalani, terutama memperbaiki kepercayaan merupakan perbuatan yang memerlukan waktu panjang. Luka yang ada akibat perselingkuhan tidaklah mudah sembuh. Pemikiran bahwa ketidak jujuran dan ketidak setiaan merupakan akhir dari sebuah relasi/ikatan selalu menghantui dalam perjalan waktu untuk menuju perbaikan relasi. Komunikasi diantara keduanya tidak lagi berjalan lancar.
Untuk mengembalikan ke situasi sebelum terjadinya perselingkuhan perlu dilakukan langkah-langkah /tahapan sebagai berikut: Bagi pelaku perselingkuhan pertama-tama harus bersedia dalam tahapan pertama untuk: – mengakui kesalahannya, – meminta maaf kepada pasangannya dan – memaafkan dirinya sendiri. Jika hal ini belum bisa dilakukan, niscaya hubungannya dengan pasangannya tidak mungkin pulih kembali. Tahapan kedua: – mampu memilih jalan untuk menghentikan perbuatan sebelumnya dan mengakhiri hubungannya dengan orang ketiga tersebut. Bagi Pasangan bukan pelaku Perselingkuhan (Pasangan Setia) bersedia malakukan hal-hal sebagai berikut: – memaafkan pasangannya dan bersedia melupakan kejadian perselingkuhan tersebut, – bersedia melangkah bersama pasangannya kembali, – menghapus pikiran benci dan selalu menyalahkan pasangannya apalagi orang ketiga.
Yang paling penting  yaitu masing-masing mempunyai kesadaran bahwa “Orang ketiga dalam hubungan asmaraku telah memilih hidupnya sendiri dan pasanganku telah memilih untuk meneruskan keutuhan hubungan ini”. Selama salah satu pihak masih memikirkan atau membawa-bawa nama orang ketiga dalam setiap perselisihan yang terjadi dalam hubungan, maka berarti pihak ini belum mampu untuk menjalani lembaran baru. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa masing-masing baik pelaku perselingkuhan maupun orang ketiga harus memfokuskan diri untuk mencapai kesusksesan penyelesaian masalahnya sendiri-sendiri. Para pelaku perselingkuhan dan orang ketiga dilarang untuk berurusan lagi atau katakan saja sudah tidak punya urusan lagi satu dengan yang lain apalagi ikut campur dalam usaha mencapai keberhasilan masing-masing untuk mempertahankan keutuhan keluarganya.
Sukses tidaknya pelaku perselingkuhan dan orang ketiga meneruskan hidup masing-masing, itu merupakan soal belakangan, yang tidak perlu didiskusikan oleh keduanya. Yang penting adalah bahwa pihak yang tersakiti harus membuka Lembaran baru. Jika lembaran baru tidak dapat dimulai, maka dengan sangat terpaksa pasangan harus memulai hidup baru masing-masing. Dengan kata lain, keputusan berpisah harus diambil sebagai remedi terakhir
DAMPAK PERPISAHAN
Keputusan untuk berpisah merupakan keputusan berat dan sangat sukar yang harus diambil oleh kedua belah pihak. Perpisahan merupakan sebuah proses yang sangat memakan waktu, tenaga, energi, perasaan/emosi.
Dampak non konkritnya adalah hilangnya kepercayaan diri, – kesedihan yang berkepanjangan, – kerinduan terhadap pasangan yang telah di sakiti yang tidak dapat diungkapkan begitu saja, belum lagi masalah  seperti ganguan konsentrasi atau pertanyaan-pertanya an yang menyangkut hubungan asmara dari sahabat, rekan kerja atau teman, atau bahkan cemooh dari teman- teman, – rasa tidak aman karena berada di tengah-tengah 2 (dua) buah bola api yang sewaktu-waktu bisa menyulut mereka atau ketakutan karena hidup dalam suasana yang tegang, pertengkaran dan bahkan perasaan hidup seperti terombang-ambing karena tidak ada kestabilan, – perasaan seolah-olah mereka harus memilih, membela atau menyalahkan apa yang telah terjadi, dan lain sebagainya.
Pasutri perlu mempunyai kesadaran bahwa anak-anak adalah pihak yang netral. Mereka tidak perlu memilih, memihak atau menyalahkan salah satu ortunya. Kalau mereka ditanya pendapatnya pasti mereka ingin hidup bersama kedua ortunya, tanpa harus dipisahkan karena ortu sudah tidak saling mencintai lagi. Dampak kehidupan ini terus melekat bukan berhenti tetapi terus mempengaruhi kehidupannya selama di dunia ini dan mempengaruhi keputusan hidup yang harus diambil. Tentu saja masing-masing pihak akan mencari jalan untuk mengatasi masalah ini, yang satu menggunakan pelarian obat bius dan hal-hal negatif lainnya, yang lain menenggelamkan pikirannya dengan membaca buku dan hal-hal positif lainnya.
Satu hal yang pasti adalah korban dari hal ini tentu saja tidak fair. Rusaknya keutuhan hubungan bukan semata-mata bisa dipersalahkan kepada orang ketiga, walaupun orang ketiga ini tentu saja memegang peranan penting. Hal yang pasti adalah bahwa “Kerusakan atau Keutuhan sebuah hubungan asmara sepenuhnya ada ditangan pihak inti ini sendiri” . Kesetiaan adalah sesuatu yang pantas mendapatkan cobaan. Kesetiaan tanpa cobaan bukanlah kesetiaan sejati. Kesetiaan bukan hanya milik pasangan tetapi juga Kesetiaan terhadap Allah, Sang Pencipta. Setiap manusia diuji untuk membuktikan kemampuannya apakah dapat tetap setia menjalankan kehendakNYA (termasuk tidak melakukan perselingkuhan) , sehingga pada akhirnya dapat mencapai hasil akhir yaitu kembali kepangkuanNYA setelah meninggalkan dunia ini.

# Sebenarnya hanya orang orang yang tulus dalam cintanya yang akan mendapatkan indahnya cinta dan kedamaian cinta,,,,,,,,,,, karena cinta itu tak dapat di pegang, dipaksa, atau bahkan direkayasa melainkan Ia hanya bisa dirasakan oleh jiwa jiwa yang tulus,,,,

No comments:

Post a Comment

Simple Tapi Mengesankan,,,,,,,

Popular Posts

Followers