13 FAKTA NEGATIF TENTANG BEGADANG
Waktu
manusia terbagi atas tiga tahap yaitu delapan jam bekerja normal, delapan jam
selanjutnya digunakan untuk kerja ringan dan delapan jam lainnya untuk
istirahat total. Meskipun manusia menyuplai berbagai macam suplemen untuk tetap
fit seharian karena suplemen hanya memiliki sedikit peran dalam produktivitas
tubuh dan bahkan akan memperparah penyakit akibat menumpuknya berbagai bahan
kimia yang berlebihan dan dapat merugikan tubuh. Maka dari itu istirahat yang
cukup sangat penting demi menjaga stabilitas kerja tubuh dan menghindari
berbagai dampak yang ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur malam hari oleh
aktivitas tambahan. Nah, biar lebih memantapkan diri untuk tidak begadang lagi,
saya akan bagikan beberapa dampak-dampak begadang yang akan menyerang tubuh
anda ketika melakukan aktivitas begadang ini dalam jangka waktu panjang.
Begadang merupakan Suatu Bentuk Penyiksaan.
setidaknya kekurangan tidur sangatlah kejam dan tidak berperikemanusiaan
Fakta negative tentang begadang antara lain :
1.
Mempengaruhi Otak
Kekurangan tidur dapat mempengaruhi
kerja otak. otak bagian cortex frontal menunjukkan aktifitas yang lebih banyak.
Meskipun demikian, kinerja memori menurun sangat drastis pada kondisi ini.
Penelitian pada hewan dalam keadaan kurang tidur juga menunjukkan penigkatan
dalam produksi hormon stress, yang bisa saja menghambat regenerasi sel pada
otak prang dewasa. Beberapa kejadian serangan syaraf yang berdampak kematian
terjadi karena sang korban kurang atau bahkan tidak pernah tidur malam.
2.
Konsentrasi menurun
Tidur yang baik memainkan peran
penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal.
Pertama, dapat mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan
masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus
tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika
tidak cukup tidur, maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami
selama seharian akan menurun. orang yang sedang capek biasanya lebih mudah
mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu
justru sering membuat rencana berantakan.
3.
Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan
terbaik dalam hidup? Cobalah perbanyak tidur, peristiwa otak yang disebut sharp
wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga
mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan
jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
4.
Ceroboh
Para ahli mengungkapkan, kurang
tidur akan membuat kemampuan motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya,
kita jadi sering gugup, menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan
refleks kita berkurang dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat
seperti orang ceroboh. tetapi harus disadari karena kurang tidur juga berdampak
pada keselamatan setiap hari di jalan. Mengantuk dapat memperlambat waktu
mengemudi; setara dengan kondisi mabuk saat menyetir.
5.
Memicu Rasa Gelisah
Rasa gelisah setiap malam pasti akan
terus menghantui para penggemar begadang yang memiliki kualitas tidur buruk;
reaksi tubuh pun bisa menurun. Yang lebih kronis lagi, perasaaan bahagia tidak
akan menghampiri hidup mereka yang kurang tidur. tidur dan suasana hati diatur
oleh zat kimia otak yang sama. Hal ini dapat meningkatkan risiko pengembangan
depresi, tapi mungkin hanya bagi mereka yang sudah rentan terhadap penyakit.
6.
Depresi
orang-orang yang tidur kurang dari 5
jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stress, marah, sedih, dan kelelahan
mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala
depresi. Gangguan tidur yang paling umum yaitu insomnia yang memiliki kaitan
kuat dengan depresi. terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan
depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi.
Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur
memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur.
7.
Gangguan jiwa
Berdasarkan penelitian, kekurangan
tidur dapat membantu menjelaskan misteri dari meningkatnya gangguan jiwa di
antara anak muda pada dekade ini. Terbiasa begadang untuk menjelajah internet
dan chatting di situs jejaring sosial menjadi alasan bagi remaja mengalami
kurang tidur. Kesimpulannya, mereka yang tidur kurang dari lima jam sehari
ternyata tiga kali lebih berpotensi mengidap tekanan secara psikologis di tahun
berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal
Sleep, satu jam kekurangan tidur punya berarti 14 persen risiko gangguan
mental.
8.
Meningkatkan resiko kematian
pola tidur mempengaruhi angka
kematian ,Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka
yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian
akibat berbagai faktor, bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko
kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Kurang tidur juga dapat memengaruhi
penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa
menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Orang yang kurang tidur sangat
rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang
terhadap sesuatu.
9.
Mudah Lapar
Penelitian menunjukkan bahwa kurang
tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan tubuh memproduksi
sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan menghasilkan lebih banyak
ghrelin (kebalikan dari leptin). Karena faktor perubahan biologis ini, tak
heran jika masih merasa lapar meski baru saja makan yang banyak.Orang yang
sedang dalam kelelahan, biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan karbohidrat
sederhana. Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula darah turun
dengan cepat dan perut selalu terasa lapar. Kurang tidur bisa melenyapkan
hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap makanan
berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga menyebabkan orang yang
gemar begadang akan terus menginginkan asupan kalori tinggi.
10. Tubuh jadi
melar
Jika mengabaikan efek kurang tidur,
maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan
dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan dan kemungkinan bisa menjadi
obesitas. orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari cenderung menjadi
lebih gemuk hampir 30 persen daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan
jam sehari.Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida
yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi
sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat
dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang tidur
tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap
makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat.
11.
Rentan terserang Diabetes
Gula adalah bahan bakar setiap sel
dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek
buruk. mengembangkan resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu
mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel. Mereka yang tidur kurang
dari 6 jam per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses
metabolisme gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan timbulnya
diabetes.
12. Mudah
Sakit
Ini adalah tanda yang paling sering
dijumpai. Orang yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena infeksi.
Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem
imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah
punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur
yang buruk.
13.
Sel Rusak
Sebuah riset yang berlangsung dari
1987 oleh ahli kanker Steve Richards menunjukkan korelasi antara kerja malam
dan kemungkinan menderita kanker. Orang-orang yang bekerja di malam hari hingga
subuh atau pagi hari ternyata memiliki ketidak seimbangan hormon yang akhirnya
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh khususnya pada perkembangan sel-sel rusak
yang seharusnya dihancurkan oleh sel-sel imun. Pada tubuh normal, yakni waktu
kerja pagi-sore, siklus metabolisme tubuh akan meningkat di pagi hari dan mulai
menurun hingga malam hari. Saat seseorang memaksakan untuk terjaga di malam
hari, tubuh akan memompa darah sebanyak mungkin dan mendorong sistem imun untuk
meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh seperti sel T dan CD4. Bila ‘pemaksaan’
ini dilakukan satu-dua kali, tubuh masih dapat memberikan toleransi tetapi saat
menjadi kebiasaan, siklus tubuh yang diatur oleh jam biologis otak (circadian
time clock) akan berubah dari default (pagi-sore) menjadi sore-pagi. Ini
membuat kekebalan tubuh menurun di pagi hari dimana bibit penyakit dan
bahan-bahan karsinogenik bertebaran di udara akibat perubahan suhu dan angin.
#
Didalam jiwa yang sehat terdapat raga yang kuat,,,,,,heuheuheu,,